AMAL JARIAH YANG SESUNGGUHNYA
Assallamu’allaikum
Saudara - saudaraku seiman yang saya hormati.
Terkhusus di negeriku Kabupaten Buton Tengah yang memiliki Slogan Beramal
Jariah.
Sering kita mendengar sebuah kata yaitu amal
jariah. Amal jariah dalam bahasa arab
berarti amal yang mengalir. Definisinya adalah, perbuatan baik yang mendatangkan pahala bagi yang melakukannya, meskipun ia telah berada di akhirat. Pahala dari amal perbuatan tersebut terus mengalir kepadanya selama orang yang hidup mengikuti atau memanfaatkan hasil amal perbuatannya ketika di dunia.
berarti amal yang mengalir. Definisinya adalah, perbuatan baik yang mendatangkan pahala bagi yang melakukannya, meskipun ia telah berada di akhirat. Pahala dari amal perbuatan tersebut terus mengalir kepadanya selama orang yang hidup mengikuti atau memanfaatkan hasil amal perbuatannya ketika di dunia.
Di sinilah kelebihan amal jariah dibanding
amal-amal lain yang hanya diberi balasan sekali dalam satu perbuatan. Kata
‘amal’ dapat diterapkan pada semua perbuatan lahiriah, seperti melaksanakan
shalat, membayar zakat,menunaikan ibadah haji, dan kegiatan-kegiatan sosial.
Dapat juga diterapkan pada perbuatan batiniah,
seperti niat, beriman kepada Allah SWT, bersabar menahan penderitaan, tabah
menghadapi ujian, dan sebagainya.
Berdiam diri tidak melaksanakan perbuatan yang
dilarang Allah SWT juga dapat disebut amal. Kata ” jariah” diibaratkan dengan
air yang secara terus-menerus mengalir dari sumbernya tanpa habis habisnya.
Dalil yang populer sebagai dasar keberadaan amal jariah ialah hadist dari Abu
Hurairah yang menerangkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apabila anak Adam (manusia) wafat, maka terputuslah semua (pahala)
amal perbuatannya kecuali tiga macam perbuatan, yaitu sedekah jariah, ilmu yang
bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim).
Ketiga amal jariah tersebut ialah sebagai berikut:
- Sedekah jariah, yaitu harta yang diwakafkan. Dalam hukum Islam, wakaf diartikan sebagai penahanan terhadap suatu harta (tidak dijual, tidak dihibahkan, dan tidak diwariskan). Kemudian manfaat dari harta itu diberikan untuk kepentingan umat Islam.
- Ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu yang diajarkan kepada orang lain dan orang lain tersebut memanfaatkannya untuk kemaslahatan hidup baik secara individu maupun secara bersama. Selama ilmu yang diajarkan itu dimanfaatkan oleh orang, selama itu pula pahalanya mengalir kepada yang mengajarkannya di akhirat.
- Anak saleh yang mendoakan kedua orang tuanya. Anak yang saleh ialah anak yang baik-baik. Tidak hanya anak, tetapi masuk juga dalam kategori ini keturunannya seperti cucu dan seterusnya. Selain dari ketiga jenis perbuatan di atas, ada lagi beberapa macam perbuatan yang tergolong dalam amal jariah.
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda
“Sesungguhnya diantara amal kebaikan yang mendatangkan pahala setelah orang
yang melakukannya meninggal dunia ialah ilmu yang disebarluaskannya, anak soleh
yang ditinggalkannya, mushaf (kitab-kitab keagamaan) yang diwariskannya, masjid
yang dibina, rumah yang dibina untuk penginapan orang yang sedang dalam
perjalanan. sungai yang dialirkannya untuk kepentingan orang ramai, dan harta
yang disedekahkannya “(Hadist Riwaya Ibnu Majah).
Yuk, sekarang kita kupas lebih detail.
Ilmu yang di sebarluaskan :
Menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang
bermanfaat,baik melalui pendidikan formal (seperti sekolah, universitas) dan
pendidikan tidak formal seperti perbincangan ilmiah, tazkirah di masjid-masjid,
ceramah umum, program dakwah dan sebagainya. Termasuk dalam kategori ini adalah
menulis buku-buku yang berguna , menulis kitab- kitab agama dan menyebarkan
bahan-bahan pendidikan Islam melalui artikel-artikel tazkira sama ada di
facebook atau blog.
Anak soleh yang ditinggalkan :
Yaitu mendidik anak menjadi anak yang soleh.
Anak yang soleh akan selalu berbuat kebaikan di dunia. Menurut keterangan
hadist ini, kebaikan yang diperbuat oleh anak soleh pahalanya sampai kepada
orang tua yang mendidiknya yang telah meninggal dunia tanpa mengurangi nilai
atau pahala yang diterima oleh anak anak tadi. Doa anak yang soleh kepada orang
tuanya mustajab di sisi Allah SWT.
Mushaf (kitab-kitab agama) yang diwariskannya :
Mewariskan Kitab Suci Al-Quran, kitab tafsir
Al-Quran, Mushaf (buku agama) kepada orang-orang yang dapat memanfaatkannya
untuk kebaikan diri dan masyarakatnya. Selagi kitab-kitab tersebut digunakan
sebagai bahan bacaan dan rujukan maka orang yang mewakafkan akan mendapat
pahala yang berterusan. Jadi kita punya buku-buku islami atau yang bermanfaat
dan kebetulan sudah jarang dibaca dan masih dalam kondisi baik,alangkah baiknya
jika disumbangkan di perpustakaan masjid.Kebiasaan masyarakat kita adalah
sering membuat buku yasin disaat peringatan seribu hari meninggalnya anggota
keluarga untuk disumbangkan kepada anggota jamaah yasin… dan menurut masshar itu
juga bagus dan bermanfaat.
Masjid yang dibina :
Membangun masjid. Perkara ini selaras dengan
sabda Nabi SAW yang bermaksud, “Barangsiapa
yang membangunkan sebuah masjid kerana Allah walau sekecil apa pun, maka Allah
akan membangunkan untuknya sebuah rumah di syurga” (Hadis Riwayat Bukhari dan
Muslim). Orang yang membina masjid tersebut akan menerima pahala seperti
pahala orang yang mengerjakan amal ibadah di masjid tersebut. Termasuk juga mewakafkan
tanah untuk pembinaan masjid.
Rumah yang dibina untuk penginapan orang yang
sedang dalam perjalanan :
Membangun rumah musafir atau pondok bagi
orang-orang yang bermusafir untuk kebaikan adalah suatu amalan sangat di
tuntut. Setiap orang yang memanfaatkannya, baik untuk beristirahat
sebentar maupun untuk bermalam dan kegunaan lain yang bukan untuk maksiat, akan
mengalirkan pahala kepada orang yang membinanya hal ini bukan yang dimaksud
bisnis hotel.
Sungai yang dialirkannya untuk kepentingan
orang ramai:
Mengalirkan air secara baik dan bersih ke
tempat-tempat orang yang memerlukannya atau menggali perigi ditempat yang
sering dilalui atau didiami orang ramai. Setelah orang yang mengalirkan air itu
meninggal dunia dan air itu tetap mengalir serta terpelihara dari kecemaran dan
dimanfaatkan orang yang hidup maka ia mendapat pahala yang terus mengalir.
Semakin ramai orang yang memanfaatkannya semakin banyak ia menerima pahala di
akhirat. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa
membina sebuah telaga lalu diminum oleh jin atau burung yang kehausan, maka
Allah akan memberinya pahala kelak di hari kiamat.” (Hadist Riwaya Ibnu
Khuzaimah dan Ibnu Majah).
Harta yang disedekahkannya :
Menyedekahkan sebahagian harta. Sedekah yang
diberikan secara ikhlas akan mendatangkan pahala yang berlipat ganda. Selain
daripada harta yang diberikan sebagai sedekah, termasuk juga mewakafkan tanah
untuk pembangunan pendidikan Islam, rumah anak yatim, tanah perkuburan dan
rumah oarng-orang tua(panti jompo).Selagi tanah tersebut digunakan untuk kebaikan
maka pahalanya akan berterusan kepada pemberi tanah wakaf tersebut. Nabi SAW
bersabda: “Sesungguhnya sedekah itu
benar-benar dapat memadamkan panas kubur bagi pelakunya, sesungguhnya orang
mukmin kelak di hari kiamat hanyalah bernaung dalam naungan sedekahnya (Hadis
Riwayat Al-Tabrani).
Jadi, Sedekah dapat di jadikan sebagai pemberi
syafaat bagi pelakunya . Di dalam kubur ia mendapatkan kesejukan berkat
sedekahnya dan terhindar dari panasnya kubur. Demikian pula di hari kiamat, ia
akan mendapatkan naungan dari amal sedekahnya, padahal ketika itu kebanyakan
manusia berada di dalam kepanasan yang tiada taranya. Dalam hadist lain di
sebutkan bahwa sedekah itu dapat menolak kemurkaan Allah. Inilah sebenarnya
yang Islam kehendaki,yaitu yang kaya membantu mereka yang miskin. Barulah
bermakna dan bermanfaat segala harta dunia yang dimiliki. Apalah artinya harta melimpah
kalau kita tidak sedekah.
Rasulullah SAW sepanjang hayat sangat
menjunjung tinggi sikap dermawan yang tidak bakhil dengan menyumbangkan
hartanya ke jalan kebaikan. Dengan kenyataan yang juga berbentuk satu motivasi
bagi umatnya, Baginda Rasul berpesan kepada kita: “Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah, dan
tangan yang di atas suka memberi dan tangan yang di bawah suka meminta.” (Hadis
riwayat Bukhari, Muslim dan Abu Daud).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar